Indonesia kembali mencatat gebrakan di dunia energi terbarukan.
Bahan bakar alternatif Bobibos buatan peneliti muda Indonesia menggunakan bahan dasar sisa pertanian.
Proses produksi Bobibos menggunakan pendekatan kimia hijau yang minim limbah.
Jerami padi yang selama ini dibakar kini dimanfaatkan sebagai sumber energi.
“Bobibos bukan sekadar eksperimen, tapi solusi nyata untuk kemandirian energi,” kata Dedi Mulyadi, CEO startup energi hijau Bobibos Labs.
Proyek ini mendapat dukungan riset dari universitas dan lembaga energi nasional.
Kandungan sulfur yang minim membuatnya ramah mesin dan lingkungan.
Bahkan, versi terbaru Bobibos diklaim dapat diolah secara modular melalui sistem digitalisasi energi.
Pemerintah dan sektor swasta menyatakan dukungan.
Bobibos dinilai sejalan dengan visi Indonesia Net Zero Emission 2060.
Pilot project sedang disiapkan di wilayah Jawa Barat.
Meski potensinya besar, tantangan tetap ada.
Konsistensi bahan baku perlu dukungan kebijakan yang kuat.
Di sisi lain, perlu edukasi publik agar masyarakat paham manfaat biofuel lokal.
Ekonom energi terbarukan menilai Bobibos sebagai momentum kebangkitan energi lokal.
Dengan sinergi antara petani, peneliti, dan industri, era bahan bakar bersih lokal resmi dimulai.
Biofuel dari jerami ini membuktikan bahwa masa depan bisa lahir dari ladang, dan Indonesia kini punya peluang nyata jadi pemimpin energi hijau di Asia.