Perkembangan AI kian masif di berbagai sektor. Dari perusahaan besar, penggunaan AI meningkat tajam sepanjang 2025.
Menurut studi Asosiasi Teknologi Indonesia, mayoritas perusahaan di Indonesia berencana mengadopsi otomatisasi digital untuk produktivitas.
“Teknologi justru membantu pekerjaan, terutama di bidang layanan pelanggan,” terang Dr. Naufal Haris, Ekonom digital.
Integrasi otomatisasi kini sudah jadi kebutuhan. Sistem rekomendasi mengurangi kesalahan manual. Bahkan di sektor transportasi, mesin belajar membantu analisis data pasien.
Namun, di balik peluang besar, otomatisasi kerja juga memunculkan kekhawatiran. Banyak karyawan merasa was-was kehilangan pekerjaan akibat otomasi. Pakar kebijakan tenaga kerja menilai tantangan ini bisa dikelola lewat pendidikan digital.
Lembaga inovasi nasional pun menyusun program berbasis literasi teknologi agar tenaga kerja lokal tidak tertinggal. “Tapi belajar beradaptasi dengan teknologi,” imbuh pakar kebijakan publik.
Sementara itu, pengembang software Indonesia berlomba menghadirkan solusi. Produk AI lokal bermunculan untuk mendukung sektor bisnis. Kolaborasi antara pemerintah dan swasta diprediksi mempercepat transformasi.
Ke depan, kecerdasan buatan akan menjadi tulang punggung dunia kerja di Indonesia.
Inovasi digital sudah jadi fondasi.
Selama manusia terus belajar, AI dan manusia akan saling melengkapi.
Revolusi industri baru ini bukan ancaman bagi generasi muda.